Sunday 5 December 2010

Dream en Reve or Realite (Part 6)

Part 6 : Only Nightmare, but……

“AALVIIN”

Pandanganku sekarang berada di kamar rawat, ku melihat kanan dan kiri ku, nafasku ngos ngosan seperti habis marathon atau mengelilingi bunderan HI 5 kali. Tubuhku basah oleh keringat. Aku memegang dahiku, pening rasanya.

“apa yg tadi hanya mimpi buruk” gumamku pelan.

Hmm mimpi buruk?? Itu seperti kenyataan, bukan mimpi. Tapi, kalau ini mimpi semua akan baik baik ajah kan? Yak semua akan baik baik saja.
Sekarang apa? Aku jadi bersalah sama alvin, gimana yak? Apa dia maafin aku yak?? Aku udah kasar banget sama dia.

Aku melihat ke kiri, pak saleh gak ada, kemana beliau? Apa kakinya sudah benar benar sembuh? Sekarang jam berapa?? Aku melihat ke kanan atas, jam 7:15. Ku lihat ke jendela, pagi. Tinggal beberapa jam lagi aku di jemput kak gabriel pulang. Yak hari ini aku udah di ijinin pulang oleh dokter.

Apa pak saleh lagi ngurusin administrasi yak? Hmm mungkin juga, ya udah deh aku packing packing dulu habis itu mandi.

****

Selesai mandi, aku berniat nelpon alvin untuk minta maaf dan menyuruhnya temaniku pulang dari rumah sakit, aku merasa sangat sangat bersalah, jadi aku ingin ngajak dia makan siang di rumahku. Yang seperti ini udah sering terjadi, aku juga sering makan di rumah alvin, masakan ibunya enak enak apalagi masakan chinese nya.

Aku mengetik 12 digit angka yang sudah di luar kepala, aku tempelkan ponselku di telingaku, menunggu nada ‘tut tut tut’ dalam beberapa saat, tiba tiba terdengar

“nomor yang anda hubungi tidak aktif, silakan hubungi beberapa saat lagi.” Ada apa ini?? nomor alvin gak aktif? Coba lagi! Tetapi tetap saja suara operator itu yang terdengar. Kenapa yak?? Mungkin ponselnya lagi mati, yak mati. Mati?? ‘Astaga jangan pikir yang ngak ngak fy’ batin ify. Yang mati ponselnya. Bukan yg makai. Ya ya ponselnya yg mati.

Kalau begitu, sebelum ke rumah nanti ke rumah alvin dulu, ngajak di makan siang di rumah. Yak begitu ajah kali yak? Hmm ya udah nunggu kak gabriel ngapain nih yak? Masih setengah jam lagi, hmm ngapain yak? Owh iya online twitter ajah kali yak? Ponselku mana? Owh itu dia di atas meja kecil.

Buka applikasi twitter client ubert nunggu beberapa detik untuk refesh timeline nya. Wah ternyata lagi rame ramenya menuju siang hari yang online, udah berapa hari nih gak online hihihi

rawrercoaster : where are you honey @gabrielstev ?

aduh ini mesra mesra di twitter, hehehe biarlah udah mau tunangan ini minggu depan, loh tapi tunggu bukannya kak via ikut sama kak gabriel buat jemput aku dan kak via gak pernah manggil kak gabriel pakai kata ‘honey’ Wah udah ketauan nih mungkin kak gabriel yg lagi megang ponselnya kak gabriel, dia kan iseng.

Ifyalyssa : Di bajak yak kak via? Tumben pakai honey manggilnya, ini pasti kak gabriel deh. RT @rawrercoaster : where are honey @gabrielstev

Hahaha kok kak via bisa bisanya yak milih kak gabriel, bingung saya, kak gabriel gombalin kak via apa sih nih sampai dapat gitu wkwkwk

Riorio24 : hey @ashillazhrtiara jalan yuk sore

Hmm jadi keingat rio jadinya, huft. Kenapa shilla? Kenapa dia? Arrgh udahlah, aku pusing mikirin dia. Mulai sekarang lupain dia pelan pelan, buka lembar baru.

Exewriyan : hey @ifyalyssa mau baca naskah novel gw gak?? Sebelum gw kirim ke penerbit nih.. kalau mau besok gw bawain, oke?

Ini teman saya namanya sih exew exew gitu, saya gak tau itu orang tuanya namain nya kok susah gitu yak *maaf numpang lewat ini penulisnya* owh iya dia lagi ikut perlombaan bikin novel romance gitu, jadi aku waktu itu minta naskahnya kalau udah selesai sebelum di kirim ke penerbitnya.

Lihat mention deh ahh….

Exewriyan : hey @ifyalyssa mau baca naskah novel gw gak?? Sebelum gw kirim ke penerbit nih.. kalau mau besok gw bawain, oke?

Irvalestari : ifyyyy @ifyalyssa kapan ke bandung lagi, parah ini keluarga gak ada yang kesini.

Wah irva sepupuku yang di bandung hihi

Ifyalyssa: liburan sekolah deh kesana RT @Irvalestari : ifyyyy @ifyalyssa kapan ke bandung lagi, parah ini keluarga gak ada yang kesini.

Ifyalyssa : Wokee RT @Exewriyan : hey @ifyalyssa mau baca naskah novel gw gak?? Sebelum gw kirim ke penerbit nih.. kalau mau besok gw bawain, oke?

Ahh kayaknya banyak ini mention

9alvinosztaCR7 : You’ll know it when the time is coming RT @ifyalyssa Wedew, siapa tuh? haha RT @9alvinosztaCR7 aku bisa melihat kamu suka dia dari mata mu itu.

Alvin?? Ini mention sebelum acara pesantren kilat di laksanakan, duh sedikit perasaan bersalah tapi sedikit perasaan kesal padanya. Aku harus minta maaf pas makan siang nanti.

Tiba tiba pintu kamar terbuka, Alvin? Aku harap begitu aku kangen melihatnya. Kangen?? Owh no bukan kangen tapi ada perasaan bersalah padanya jadi aku ingin cepat cepat minta maaf, tapi kok aku merasakan hal yang lain entah apa itu.

“Alvin?” ucapku saat pintu benar benar terbuka, respond sesaat.

“heh? Alvin? Woy ini gw GABRIEL.. gimana sih duh gak lihat ini wajah gantengnya?” ucap kak gabriel, ia sangat bingung telah ku panggil alvin. Akupun bingung kenapa aku manggil kak gabriel dengan nama alvin? Ada apa ini?

“hey yel, kamu tuh yah narsisnya gak pernah hilang sepertinya.” Ucap kak via dari belakang kak gabriel.

“eh kak via, kak gabriel? Di kira ….. “

“dikira siapa hah?? Alvin ?? ada apaan nih?? Ada masalah yeee?” ucap kak gabriel dengan nada nada yg seperti di buat buatnya

Kenapa ini semua? Kenapa nama alvin akhir akhir ini menjadi hiasan di mulut, otak, pikiran, dan mungkin ke hati? Viruskah? Apa ini karena aku merasa telah bersalah tempo hari? Tidak mungkin juga kalau sampai kepikiran terus menerus, biasanya juga aku kalau lagi ada masalah sama alvin gak sampai segininya, palingan 4 jam setelah masalah udah bisa ngelupain masalahnya. Tapi tidak yang sekarang, yang ini seperti akan mengidap dalam tubuh sebelum melakukan permohonan maaf padanya.

“aha pasti masalah cinta nih yee?” sekarang kak via hampir sama nadanya seperti kak gabriel tadi, sial emang mereka kompak serasi gitu.

“eh… umm… ahh…..haaah… eehhh…” maksudnya apa masalah cinta??

“weleh weleh, ternyata benar yak? Haha ada apa sih emangnya hah? Cerita donk sama kakak yang keren nan ganteng nih.”

“husst kamu yel, gak bisa gak narsis satu hari ajah yel hahaha.”

Duh ini malah mereka yang mesra mesra gitu ckckck.

“jadi gimana?? Cerita ajah? Mungkin kakak bisa bantu.” Ucap kak gabriel seraya duduk di sofa di iringi oleh kak via di sampingnya.

Aku bingung, apa aku harus cerita itu semua sama kak gabriel dan kak via?? Aku menganggap itu semua bakal cepat selesai, tapi kok tambah rumit yak? Gimana nih? Cerita ajah kali yak? Malu belakangan deh nih.

“jadi gini kak…….” Aku mulai cerita kepada 2 kakak ku ini, cerita dari awal dari pdkt bersama rio, lalu insiden sepulang buka bersama osis di senayan city, hingga kecelakaan yang menimpaku, saat aku tau yang membantuku ke rumah sakit saat kecelakaan itu, terus saat aku mengusirnya, lalu saat aku tau rio udah punya pacar dan mimpi buruk itu.

“……. Nah begitu kak, aku gak tau ada apa ini sebenarnya, aku gak tau apa yang terjadi.” Ucapku setelah menceritakan ‘itu’ kepada mereka
Lalu kak gabriel saling berpandangan dengan kak via, kemudian mereka berdua melihat ke arahku, lalu mereka saling pandang lagi, lalu tersenyum, yak senyumnya senyum rada di buat buat seperti senyum jail.

“aduh ternyata adikku yang cantik nan jelita ini masih anak kecil sepertinya, masih perlu banyak belajar nih” Kata kak gabriel sembari mengacak ngacak rambutku.

Kenapa aku masih anak kecil? Aku udah remaja?? Udah kelas 2 SMA.. ingat 2 SMA! Kok anak kecil? Maksudnya apa?

“hah?? Maksudnya??”

“ya ampun fy, kamu emang harus bener bener banyak belajar lagi yak? Kamu tuh lagu di mabuk asmara. JATUH CINTA, JATUH CINTA!” ucap kak via, hah?? Jatuh cinta? Kok bisa? Arggh bingung jadi nya

“HAH?? JATUH CINTA?? Sama Siapa?”

“lah itu siapa lagi kalau bukan Alvin.” Ucap kak gabriel.

ALVIN?? Aarggh yang benar?? Tapi tiba tiba aku merasakan aliran darah ini cepat berjalan tidak seperti biasanya, seperti air terjun dari atas ke bawah dengan kecepatan yang sangat cepat yang di tambah dengan massa dari air tersebut, saat jatuh ke bawah akan menghunjam batu besar di bawah air terjun tersebut, aku merasakan hantaman air dan batu besar tersebut. dari ketinggian yang sangat tinggi dan kecepatan yang tinggi apa gak terlalu sakit jika menghantam sesuatu di bawahnya? Apalagi di tambah massa benda tersebut.

“Alvin kak?? Gak salah nih kak?” aku tampang bingung gak tau apa emang bener ini jatuh cinta.

“aduh yel, ajarin adikmu yang satu ini deh!” ucap kak via, kak via gak bisa jelasin secara benar dan baik, karena guru cinta nya itu si gabriel itu sendiri.

“tapi kak, kok perasaannya beda sama aku terhadap rio?? Yang satu ini emang sangat membingungkan kak, gak tau apa apa tiba tiba kakak kakak bilang jatuh cinta gitu ajah.”

“begini ify, terkadang cinta itu datang kapan ajah dimana ajah, gak kenal waktu gak kenal tempat gak kenal situasi. Kalau masalah perasaan sama rio, kakak pikir kamu itu terlalu terobsesi, bukan CINTA. Nah kayak masalah kamu ini nih, cinta itu datang di waktu dan situasi gak tepat, benar gak? Tiba tiba kamu marah marah sama alvin yang udah nyatain perasaannya, terus sampai ngusir begitu. Lalu kamu di akhir merasa bersalah, sangat bersalah kalau kakak bilang…..” jelas kak gabriel dan menjeda kalimat kalimatnya sesaat

“…. Tiba tiba kamu selalu memikirkannya, hingga mimpi burukmu tadi malam itu. kakak pikir tuhan sedang menunjukan mana yang baik buat kamu. Nah di waktu seperti inilah yang namanya cinta, tidak mau kehilangan seseorang yang ia sayangi tidak mau melakukan kesalahan yang kedua kalinya. Kamu pasti sangat shock kan saat mimpi buruk itu? kakak yakin itu. tuhan sedang memberikan jalan untukmu ify.” Ucap kak gabriel dan mensudahi penjelasannya

Apa benar yang di ucapkan kak gabriel?? Aku masih bingung, tapi kenapa datang nya gak tepat seperti yang di jelaskan kak gabriel. Lalu aku berfikir sejenak, aku melihat blackberry ku yang daritadi menampilkan channel mention, mention yang terakhir ia baca sebelum kak gabriel datang. Aku melihat foto avatarnya, tiba tiba perasaan itu muncul kembali ‘air terjun’ itu menyerang kembali tubuhku.

“ ayok, kamu katanya mau ajak makan siang tuh anak, udah jam berapa ini?” ucap kak gabriel seraya mengambil tas ku yang berisi baju kotor.

*****

Aku dan kak gabriel berserta tunangannya :p sudah berada di depan rumah alvin yang tidak jauh dari rumah kami (aku dan kak gabriel). Dari mobil kok terlihat sangat sepi sekali rumahnya, tapi belum tentu jugakan siapa tau lagi pada tidur atau sibuk di halaman belakang rumah alvin, keluarga alvin biasanya sedang mengurusi kebun yang berada di perkarangan belakang rumah alvin jam jam sebelum makan siang begini hari sabtu dan minggu.

“udah sana panggil dulu anaknya, kakak tunggu di mobil ajah temenin yang satu ini, udah sana.” Ucap kak gabriel seperti mengusir tikus saja. Bilang ajah gak mau di ganggu sih ckckck.

“ieeel.” Respond kak via sambil geleng gelengkan kepalanya, pasangan ini emang penuh romantisme dan humorisme ternyata. Gak kebayang kalau nanti udah nikah bakal kayak apa pasangan yang satu ini, masih harmonis banget yak.

Aku membuka pintu mobil lalu melangkah ke depan pagar rumah alvin, mencari cari tombol bel di balik pagar paling kanan yang tertempel di tembok. Aku tekan tombol tersebut, lalu aku menunggu hingga ada yang merespond dari dalam rumah. Tidak ada.

Aku kembali menekan tombol bel lagi, tetap tidak ada respond dari dalam rumah. Lalu aku terpaksa masuk melewati pagar, kemudian mengetuk ngetuk pintu seraya mengucapkan salam dan memanggil nama pemilik rumah.

“assalamualaikum! ALVIN! Alvin!” ucapku beberapa kali, tetap tidak ada yang menjawab dari dalam rumah, apa dia masih marah sama aku sampai gak mau ketemu aku. Ify Ify jangan negatif thinking dulu ucapku dalam hati.

Aku kembali ke mobil kak gabriel, sebelum aku akan masuk kaca kemudi terbuka

“kenapa fy? Gak ada orangnya?” ucap kak gabriel

“gak tau kak, gak ada yang nyaut dari dalam, kakak kemaren masih lihat alvin gak?” tanyaku

“wah kurang tau deh, gw jarang di rumah sih, jadi gw gak pernah lihat alvin mondar mandir depan rumah.”

“udah coba di telpon belum.” Ucap kak via yang ada di samping kak gabriel.

“tadi pagi udah, tapi ponselnya gak aktif.”

Tiba tiba pikiran negatif menghantuiku, apa apaan ini?? apa sampai segininya? Aduuh kenapa tambah rumit sih?

“kak gabriel pulang ajah duluan, aku mau cari alvin.” Ucapku seraya lari meninggalkan mobil kak gabriel.

“HEY HEY TUNGGU! Aduh tuh anak sepertinya bener bener jatuh cinta yak?” ucap gabriel

“haha udahlah biarkan saja, emang kamu gak pernah kayak gitu, masalah ify sama kamu tuh 10 : 12 tau gak? Hahaha.”

“hey hey hey jangan ngomong itu yak, aku jadi rada rada malu gimana gitu wkwkwk, ya sudahlah, nah sekarang pulang nih? Kamu mau makan siang di luar gak? Kita berdua ajah”

“hmm… gimana yak boleh sih, mau dimana?”

“aku lagi mau makan masakan padang, gimana? Mau? Kita ke rumah makan padang yang dekat daerah kebayoran lama ajah, pulangnya ke PIM gimana? Kamu katanya lagi cari novel baru kan?”

“okee bos, JALAN!”

*****

Pencarianku sia sia, aku tiba dirumah hampir jam 8 malam, belum makan siang pula. Aku mencari ketempat alvin biasa pergi, sampai aku cari ke rumah teman temannya, ke rumah debo, gak ada, ke rumah kak cakka sepi gak ada tanda tanda kehidupan, ke rumah ozy pun tetap gak ada.

Aku sebelum ke rumah mampir lagi ke rumah alvin, tetap gak ada? Lampu sih nyala, tapi gak ada respond dari dalam rumah, apa emang dia gak mau lagi ketemu sama aku lagi? Apa dia masih marah?

Sehabis makan malam, aku langsung menuju kamarku. Aku masih memikirkan kata kata kak gabriel tadi siang, apa benar aku jatuh cinta sama alvin? Satu kata itu ‘alvin’ membuat perasaan ‘air terjun’ itu kembali menyerang tubuhku lagi.

Aku gak bisa tidur, kenapa semua ini menjadi rumit? Arrrghh bingung, ada apa gerangan?? Apa emang benar aku sedang di serang virus CINTA yang seperti kak gabriel katakan. Aku gak pernah sampai segininya kalau lagi ada masalah sama alvin.
Aku baru tertidur pagi hari sekitar jam 3.

****

Hari ini aku kembali mencari alvin, sekarang aku sedang berada di taman yang terdapat danau kecil, di taman ini terdapat pohon pohon beringin yang tidak begitu besar. Dan disini pula semua kenangan masa kecilku bersama alvin berada. Tempat ini kurang di kunjungi orang. Hari ini pun sangat sepi di taman ini. sebelum kesini aku sudah ke tempat yang lain. Dari rumah teman teman sepakbolanya hingga ke tempat latihan sepakbola yang sering alvin kunjungi. Akupun sampai mencarinya ke tempat lapangan futsal yang sering anak kelas bermain. Tapi hasilnya nihil. Kemana dia sih? aku benar benar kangen padanya, sekarang aku akui aku udah dibuatnya jatuh cinta kali ini. aku merasakan kehilangan. Padahal baru selang 3 hari tidak ketemu dengannya tapi terasa 3 tahun. Aku gak mau kehilangan alvin seperti mimpi buruk itu. aku merasa ingin menangis, aku menahannya kuat, tapi tidak bisa. Ingatanku tentang mimpi buruk itu membuat pertahananku melemah, air matapun keluar hebat. Aku tidak kuat berdiri lagi, aku terjatuh terduduk di pinggir danau yang masih terdapat rumput. Ingin rasanya aku meneriakkan nama itu.

“AAAAALLLLVIIIIIIIIN”

Tiba tiba aku merasakan ada yang menepuk nepuk kepala ku beberapa kali.

“hoi hoi hoi, kamu kenapa?” ucap seseorang dengan nada cemas, suara itu?? aku mendongak ke atas, dia?

To be Continue

No comments:

Post a Comment