Sunday 5 December 2010

The Signs of Dream (Sinopsis + Prolog)

Sinopsis :

Taukah anda seringkali bila seseorang bermimpi itu menandakan sesuatu akan terjadi? Misal, kita setiap malam memimpikan seseorang yang kita sayangi, tiba tiba suatu hari orang yang kita sayangi itu menghilang dari dunia ini atau saat kita setiap malam memimpikan diri kita sendiri dalam kesusahan, suatu hari nanti kita akan mengalami kesusahan tersebut. Tapi kita tidak tau itu akan bakal terjadi atau hanya dalam mimpi saja, tidak dibawa ke kenyataan. Dan kita tidak tau itu kapan akan terjadi. Tanda tanda dari mimpi terkadang sering terjadi dalam kehidupan.
Hal ini mungkin hampir sama dengan de javu tetapi hanya sesaat lalu tiba tiba bencana atau berkah akan datang suatu hari nanti yang ditandai oleh mimpi mimpi kita. Setiap mimpi kita mempunyai makna tersendiri, terkadang semua itu akan menjadi kenyataan di dalam alam sadar kita.

Prolog :

Laki laki itu berada disampingku saat ini, laki laki yang amat kucintai dan kusayangi ini, kekasihku. Postur tubuh yang tinggi serta warna kulitnya yang amat menyilaukan bila terkena sinar matahari serta rambutnya yang sekarang sedang menjuntai ke atas. Aku menikmatinya saat saat aku berada disampingnya. Rasa hangat menyambar keseluruh tubuh.

“hei kamu haus gak?” ucapnya tiba-tiba

“he-em, kenapa? Mau beli minuman?” jawabku, laki laki ini selalu tau apa yang aku sedang inginkan, ia bisa membaca semuanya dari gerak gerikku, sorotan mataku, dan tingkah laku, katanya begitu waktu aku menanyakan ‘kenapa kamu tau apa yang aku inginkan?’ begitulah.

“iya, kamu nunggu dulu yaak? Atau cari tempat duduk ajah, nanti aku cari.” katanya, lalu ia mengelus-elus rambutku lembut sebelum ia hendak pergi membeli minuman. Ia selalu begitu kalau akan pergi dihadapanku mau dalam waktu singkat ataupun lama, katakanlah itu semacam ucapan selamat tinggal.

Laki laki itu pergi membeli minuman, aku mencari cari tempat duduk untuk menunggunya. Selagi mencari tempat duduk diam diam aku memperhatikan dan menikmati sekelilingku. Taman kota, yaak aku sedang berada di taman kota. Banyak sekali orang orang yang kesini setiap sabtu malam ataupun minggu siang terutama para remaja remaja yang membawa pasangannya.

Taman kota ini emang sangat nyaman,bersih, dan sejuk dilihat, gak heran kalau orang orang ini pada kesini disaat weekend untuk melepaskan kejenuhan yang sudah menumpuk 5 hari lamanya. Dan gak heran pula banyak pasangan pasangan disini, taman kota yang terdapat banyak pepohonan rimbun serta tanaman tanaman kecil yang ditata rapi oleh pemerintah serta beberapa bangku bangku di taman kota ini terlihat seperti taman diluar negeri.

Tukang minuman dan tukang makanan kecil pun dibatasi serta diatur oleh pemerintah bahkan dibuat seperti stand stand begitu. Taman kota ini terlihat sangat indah.
Di tengah jalan saat mencari tempat duduk ada segilintir orang, tepatnya laki laki yang sedang berkumpul kumpul. Ada firasat jelek saat salah satu dari mereka yang rambutnya amburadul gak karuan, mukanya tampang garang, pakai anting antingan, melihat ke arah ku. saat orang itu mengasih tanda entah itu kode atau apa mereka semua melihat ke arah ku.

DEG, waduh gimana nih? Sepertinya ada yang aneh diantara mereka. Mereka melihat satu sama lainnya untuk memberi kepastian, lalu mereka menghampiri aku. Aku mau menghindar dari mereka, tapi udah ada kawan mereka di belakang saat aku berjalan balik kebelakang.

“hey manis…. Namanya siapa??” kata salah satu dari mereka

“hey ikut kakak yuuk!” kata orang yang di belakang, mereka semua mengerubungiku. Gak ada jalan keluar di tengah tengah mereka.

“ngapain kalian semua?” tanyaku agak gemetaran. Siapa juga yang gak gemeteran, seorang perempuan yang di kerubungi berberapa laki-laki-hidung-belang kayak gini.

“mau ngajak kamu, ayo ikut kita kita, di jamin seru dan enakin deh, ya gak guys?”

“gak.” Jawabku. Lalu aku berusaha keluar dari kerumunan laki laki hidung belang itu, tapi sia sia. Diantara mereka udah ada yang memegang tanganku, memaksaku untuk ikut mereka.

“Ayolah, gak usah malu malu, di jamin puwas..was..was. deeh” kata yang sedang memegang tanganku.

“Tolong – tolong!” ucapku, tapi sepertinya sia sia saja. Di sini sangat sepi. Ternyata aku terlalu jauh dari tempat pacarku juga. Waduh.

Aku tetap berteriak teriak minta tolong, tetapi salah satu dari mereka pun akhirnya
jengkel juga dan membekap mulutku.

“bisa diam gak, manis. Tenang ajah aman kok.”

Aku di paksa ikut dengan mereka, menjauhi tempat pacarku berada. Sial. Mulut dibekap, di tarik tarik paksa sama mereka. Gak bisa minta tolong lagi. “Ya tuhan ada orang di sekitar sini please!” doaku dalam hati. Kenapa sih tadi aku cari tempat duduk bisa sampai sejauh ini? ckck duh gimana nih di sekitar sini emang jarang orang lewat. Katanya sih di sekitar sini emang rada rada angker. Jadi orang jarang lewat sini.

“HEY KALIAN DISITU, BERHENTI!”

Ada orang? Siapa?? laki laki?? Dari belakang? Entah mengapa saya berpikir bahwa itu pacarku yang mungkin sudah mencari cari saya sehabis membeli minuman dengan wajah cemas karena tidak menemukanku. Tetapi…..

“siapa lo?” seru orang yang berada disampingku yang tadi sedang memegang tanganku paksa dan keras.

“apa penting gw kasih tau siapa gw?” jawab laki laki itu dengan senyum tipisnya

“yeee ngajak ribut nih anak bos, gak takut lo lawan kita? Hahaha lo Cuma sendirian.” Kata orang yang membekapku.

“hah? Takut? Ngapain takut sama kalian yang Cuma berani nya sama perempuan? Huh!” ucapnya sinis sambil menunjuk aku dengan telunjuk tangannya.

“heh siaalan, eh kalian cepet urus dia! Biar gw urus nih cewek.” Kata laki laki yang kelihatannya tidak sibuk dengan urusan menarik paksaku, sepertinya dia bosnya.

“siaaap bos.”

5 orang yang menangani ku tadi langsung berlari ke satu arah di depan matanya, yaitu orang yang tadi menantangnya itu. saya tidak tau siapa dia, saya salah dugaan. Satu orang yang menanganiku ini sangat menyesal melihat anak anak buahnya pada tidak becus melawan satu ekor tikus saja. Terlihat dari mukanya yang udah melebihi sangar dan mendidih marah. Terlihat satu per satu anak buahnya terkapar jatuh karena serangan bertubi tubi dari laki laki itu. dan sampai anak buahnya yang ke 5 pun sudah dalam genggaman laki laki itu.

“Hey lo, nih anak buah lo pengen ditaruh mana semua? Tong sampah?”

“huh sial, kalian berdiri semua! kita balas dia lain kali. Lo ingat itu!”
Mereka semua kabur dengan tergesa gesa dan terpincang pincang akibat dari perkelahian tadi, mereka membebaskanku.

“hey kamu gak apa apa?” tanya laki laki yang sudah melawan para laki laki hidung belang itu.

“heh? He-eh, gak apa apa kok, makasih yaak.” Ucapku

“eh, iya sama sama, lain kali kalau ke daerah sini tuh jangan sendirian. Owh iya gw buru buru, gw duluan.”

Ia lalu berlari sambil melihat jam tangan nya lalu mengambil ponselnya dari sakunya lalu menelpon.

“hey, ada apa? Kenapa sampai jauh kesini cari tempat duduknya?”

“eh, gak vin, tadi aku di ganggu sama laki laki gak bener terus tuh cowok menyelamatkan ku.”

“heh? Kamu gak apa apakan fy? Gak ada yang luka kan?”

“gak apa apa kok, untung dia datang vin. Dia hebat lawan 5 orang sendirian.” Pujiku

“hmm, cie cie sudah udah kagum sama cowok lain nih, kalau tadi aku yang nolong mungkin aksi ku lebih hebat dari dia.” Ucap alvin dengan sedikit manyun di bibirnya, aku tau dia hanya melancarkan aksi cemburunya.

“hahaha gak lah, kamu yang paling hebat deh. Haha ya udah yuk kita balik, kita udah janji kan sama kak iel dan kak via mau makan bareng. Udah jangan cemberut gitu ah!” ucapku sambil mengingat ingat kejadian tadi, siapa dia? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat,tapi tak tau dimana?

Aku dan alvin sudah di tepi jalan raya, bersiap untuk menyebrangi jalan raya ini karena motor alvin terdapat di parkiran umum yang agak jauh dari taman kota. Sesudah melihat kanan dan kiri berkali kali untuk menyakinkan untuk menyebrang, lalu sudah di lihat aman barulah kami berjalan menyebrang.

Tetapi tiba tiba ada motor yang sedang kebut kebutan dengan motor lain, motor itu mengarah kepadaku. Aku menutup mataku. Aku tidak merasakan apa apa, benturan pun tidak. Apa aku sudah mati tanpa merasakan sakit? Sepertinya tidak. Aku membuka mataku lalu terdapat pemandangan yang ……..

“ALVIN!?”

“Alvin alvin kamu gak apa apa. Alvin jawab aku! Alvin?!!”

Aku terisak menangis terduduk di depan alvin yang tergeletak lemah dengan darah yang segar yang keluar dari mulut dan kepalanya. Aku melihat tangan nya bergerak, bergerak ke arahku. Lalu tangan itu berhasil mendarat di atas kepalaku dan mengelus-elus lembut rambutku. Aku langsung merasa firasat yang tidak bagus ‘gak mungkin gak mungkin alvin?’

Lalu tangannya melemas jatuh , ini tidak mungkin tidak mungkin, tindakan dia tadi itu? itu gak mungkin gak mungkin.

“ALVIIIIIIIIIIIIIIIIIIN”

To be continue

***********

Hay hay hay, gimana kabar kalian? baik baikah? ku harap begitu, kalian masih ingat saya?? gak yaak? hahaha betul banget saya tidak begitu terkenal, hahaha btw, ini cerita apa?? hmm ini lah SEKUEL Dream En Reve Or Realite! jadi kalau kalian belum baca Dream en Reve or Realite gak akan bakal paham cerita yang satu ini. ya sekuel DeRoR dengan Judul The Signs of Dream jadi kalau kalian lihat DeRoR dan memahami mungkin juga bakal memahami cerita ini ke depannya. hihi :p

Seperti yang saya bilang 2 bulan lebih yang lalu, di bulan Januari saya akan posting ini, tapi secara teknis saya percepat seperti yang sudah di info kan. Jadi kalian yang sudah membaca sinopsis serta prolog ini SELAMAT! karena saya tidak bilang bilang ke social site seperti FB Twitter serta site ICL. So enjoy the Sekuel of DeRoR. The Signs of Dream.

Bila ada masukan atau kritik dan saran kalian bisa kasih comment di sini, atau bisa via twitter @exewriyan dan via facebook kaitokid94@yahoo.co.id

3 comments:

  1. woh, belom ada yg comment,
    so, I'm the first!

    uyeyy... sok atuh, tong lami2 nya..

    Semangat!!! :D

    ReplyDelete
  2. riyannnnnnnnnnnnnn
    hahhaha dia memeprcepatnya..
    eh alvin kenapa itu? awas kalau di buat mati yaa...
    sip sip lanjutkan.. tapi jangan diem-diem kalau ngelanjut

    ReplyDelete
  3. @tasya : huaa selamat anda commentor pertama di seri prolog ini hhehehe....

    @suci : hehehehe.... alvin? kenapa yaak? mati?? gimana yaaak?? hhiiihihihi... diam diam gak yaak?? hehehe :) update ajah terus

    ReplyDelete